Kaderisasi
kepemimpinan adalah proses mempersiapkan seseorang menjadi pemimpin
penganti di
masa depan yang akan memikul tanggung jawab penting dan besar dalam
lingkungan
suatu organisasi. Mengapa kaderisasi diperlukan? Karena semua manusia
termasuk
yang sekarang menjadi pemimpin, suatu saat pasti akan mengakhiri
kepemimpinanya,
baik dikehendaki maupun tidak. Proses tersebut dapat terjadi karena:
1.
Adanya ketentuan periodeisasi kepemimpinan
2. Adanya penolakan dari anggota kelompok yang
menghendaki pergantian kepemimpinan baik wajar maupun tidak.
3.
Proses alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan
memimpin
4.
Agar tersedia jumlah pemimpin yang berkualitas.
PROSES KADERISASI TERDIRI DARI DUA
MACAM
1.
Kaderisasi Informal
Untuk melahirkan seseorang pemimpin yang berkualitas diperlukan proses
jangka waktu yang cukup lama, seluruh kehidupan seseorang sejak masa
kanak-kanak dan remaja merupakan masa kaderisasi untuk menjadi pemimpin dalam
upaya membentuk pribadi, agar memiliki keungulan dalam aspek-aspek yang
dibutuhkan untukl mampu bersaing. Kaderisasi disebut juga sebagai proses
pendidikan termasuk proses belajar dilingkungan sekolah, pendidikan keluarga,
peluang dalam kurikulum dalam program ekstrakurikuler serta lingkungan.
2.
Kaderisasi formal
Formal adalah usaha mempersiapkan calon-calon pemimpin untuk masa depan
secara terencana, teratur, dan sistematis dan terarah. Untuk itu proses
kaderisasi mengikuti kurikulum yang telah di desain secara khusus yang harus
dilaksanakan selama jangka waktu tertentu dan berisi bahan-bahan teoritis dan
praktik tentang kepemimpinan dan bahan-bahan lain sebagai mendukung.
SIFAT-SIFAT
KADERISASI KEPEMIMPINAN DARI SIFAT INTERN DAN SIFAT ESKTERN
Kaderisasi
kepemimpinan formal yang bersifat intern adalah :
- Memberi kesempatan menduduki jabatan pemimpin pembantu
- Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi
- Penugasan sebagi pucuk pimpinan suatu unit
Kaderisasi
Kepemimpinan formal yang bersifat ekstern adalah :
- Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat mempimpin suatu unit yang sesuai atau ditugaskan magang sebelum unit memimpin berikutnya.
- Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi didalam atau di luar negeri.
- Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal dengan program khusus atau spesialisasi.
FUNGSI KADERISASI
1.
Melakukan rekrutmen anggota baru. Penanaman awal nilai
organisasi agar anggota baru bisa paham dan bergerak menuju tujuan organisasi.
2.
Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan
pengembangan anggota
Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif.
Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif.
3.
Menyediakan sarana untuk pemberdayaan potensi anggota
sekaligus sebagai pembinaan dan pengembangan aktif. Kaderisasi akan gagal
ketika potensi anggota mati dan anggota tidak terberdayakan.
4. Mengevaluasi dan melakukan mekanisme kontrol organisasi.
Kaderisasi bisa menjadi evaluator organisasi terhadap anggota. Sejauh mana
nilai-nilai itu terterima anggota, bagaimana dampaknya, dan sebagainya.(untuk
itu semua, diperlukan perencanaan sumber daya anggota sebelumnya)
Lima
penyebab utama yang harus diatasi oleh pemimpin yang dapat berakibat anggota
organisasi tidak kreatif dan inovatif, yaitu :
1.
Suasana dan kondisi organisasi
2.
Kepribadian anggota organisasi
3.
Tekanan rekan sejawat
4.
Sikap pimpinan pada jenjang bawahan
5.
Kurang dorongan dan pelatihan
UPAYA-UPAYA
PEMIMPIN DALAM BERUSAHA KREATIF DALAM BEKERJA
Pemimpin adalah
orang yang kreatif dan berusaha untuk kreatif dalam bekerja untuk itu pemimpin
melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Memberikan
prioritas terhadap pekerjaan sehari-hari untuk diberikan perhatian yang lebih
besar.
2. Dalam
pengaturan waktu sisihkan secara khusus waktu untuk memikirkan pekerjaan.
3. Berikan
kesempatan dan pertimbangan saran dari anggota organisasi.
4. Sediakan
juga waktu untuk membawa bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan dari
berbagai sumber.
5. Sediakan
waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan dalam arti luas.
Beberapa ide
atau pemikiran mendasar yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam meningkatkan
kualitas berpikir, yaitu :
1. Pemikiran
tentang pekerjaan manajerial
2. Pemikiran
tentang kepemimpinan
3. Pemikiran karier
manajerial
4. Pemikiran
peranan profesional SDM
5. Pemikiran
tentang pengelolaan tentang global
6. Pemikiran
sumber-sumber keunggulan kompetitif
Kaderisasi
Kepemimpinan Dalam Organisasi
Pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak
pengikutnya, dan seberapa lama ia memimpin, tapi terlihat dari seberapa banyak
ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
Kaderisasi atau menciptakan pemimpin baru merupakan
tugas besar dalam kepemimpinan, dimana kaderisasi kepemimpinan merupakan hal
yang sangat penting dan vital di lingkungan organisasi.
Intinya
adalah, “bagaimana cara menciptakan pemimpin yang lebih baik lagi “.
Beberapa
cara agar kaderisasi kepemimpinan itu berjalan seperti yang kita harapkan
adalah sebagai berikut:
Beri
Kepercayaan
Memberi
kepercayaan kepada staf atau bawahan Anda, biarkan mereka melakukan
apa yang mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep yang matang telah
anda berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah dia
kerjakan tetapi, sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju arah
yang terbaik bagi perusahaan.
Beri
Semangat dan Motivasi
Motivasi
merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi Apabila terdapat beberapa
hal yang tidak sejalan dengan pakem-pakem yang telah ditetapkan, berilah
feedback (umpan balik / evaluasi) kepada staff Anda tersebut. Jangan pernah
marah-marah, apalagi memaki staff tersebut, karena hal itu akan membuat dia
trauma dan bernyali kecil, dampak negatifnya adalah dia jadi takut untuk
mengambil keputusan, karena khawatir dengan resiko yang akan dihadapi.
Menjalin
Kedekatan.
Jalinlah kedekatan
dengan staf Anda, secara terbuka dan rileks membahas situasi perusahaan dari
beberapa aspek (organisasi, pemasaran, operasional, keuangan, dll), sesekali
mintai pendapatnya. Anda pun menjabarkan konsep-konsep pemikiran
Anda dalam membangun sebuah Organisasi.
Apabila kedekatan
telah terjalin, dan perasaan respek dan dihargai (oleh Anda kepada staff
tersebut) telah dia rasakan, maka dia akan percaya dan mau mengikuti arahan
Anda, sehingga ia siap menjadi pemimpin selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment