Wednesday, June 15, 2016

PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN
Menurut stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas
Ada tiga implikasi penting dalam pendekatan kepemimpinan:
1.      kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau pengikut ), kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
2.      kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pimpinan.
3.      kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.
Menurut Yulk dalam Samba Salim (2009) terdapat empat macam pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari kepemimpinan yaitu:
1.      Pendekatan Ciri (Trait Approach)
Pendekatan ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. Dasar dari pendekatan ini adalah asumsi adalah bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah yang dianugerahi dengan beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain. Dengan demikian, penelitian yang menggunakan pendekatan ini difokuskan untuk menemukan beberapa ciri atau sifat dari pemimpin yang dianggap sukses serta mencari keterkaitan antara sifat atau ciri tersebut dan keefektifan kelompok atau organisasi.
2.      Pendekatan Perilaku (Behavior Approach)
Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak dari pemimpin yang bersangkutan. Penelitian mengenai perilaku dibagi ke dalam dua kategori umum. Kategori pertama adalah penelitian mengenai sifat dari pekerjaan manajerial yang menguji bagaimana para manajer memanfaatkan waktu mereka, dan mencoba untuk menjelaskan isi dari kegiatan-kegiatan manajerial dengan menggunakan kategori isi yang disebut sebagai peran, fungsi, serta tanggung jawab manajerial. Penelitian kategori yang kedua adalah membandingkan perilaku dari para pemimpin yang efektif dan tidak efektif. Para peneliti mencoba untuk mempelajari cara para pemimpin mendelegasikan tugas, berkomunikasi, memotivasi bawahan dan sebagainya. Penelitian mengenai perilaku memperlihatkan bahwa perilaku kepemimpinan yang sesuai untuk situasi tertentu, belum tentu sesuai untuk situasi yang lain.
3.      Pendekatan Kekuasaan–Pengaruh (Power –Influence Approach)
Pendekatan ini menganggap bahwa kekuasaan sangat penting bukan hanya untuk mempengaruhi bawahan, tetapi juga untuk mempengaruhi rekan sekerja, atasan dan orang-orang di luar organisasi. Banyak penelitian menggunakan pendekatan kuasa-pengaruh yang mencoba menjelaskan efektivitas kepemimpinan dalam konteks dan jumlah kekuasaan yang dimiliki pemimpin, jenis kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu digunakan.
4.      Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pemimpin, sifat lingkungan eksternal dan karakteristik para pengikut. Penelitian dengan pendekatan situasional dibagi dalam dua kategori. Kategori yang pertama adalah memperlakukan perilaku manajerial sebagai sebuah variabel independen dan para peneliti mencoba menemukan bagaimana perilaku tersebut dipengaruhi oleh aspek-aspek situasional seperti jenis organisasi atau posisi manajerial. Kategori yang kedua adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang “melunakkan” hubungan dari perilaku atau ciri pemimpin terhadap efektivitas kepemimpinan. Asumsinya adalah bahwa pola perilaku yang berbeda atau pola ciri akan menjadi efektif di dalam situasi yang berbeda-beda dan bahwa pola perilaku atau pola ciri tidaklah optimal dalam semua situasi.








0 comments:

Post a Comment