Kelompok
(group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu
atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok
dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
1. Dari sisi persepsi,
kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling
berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau
persepsi dari anggota lain.
2. Dari sisi organisasi,
kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi,
mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
3. Dari sisi motivasi, kelompok
dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam
yang menghargai individu.
4. Dari sisi interaksi, menyatakan
bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari
beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok
itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang
dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial
dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk
melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan
berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik
yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok
juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama
atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat
memicu akan adanya konflik.
TIPE-TIPE
KELOMPOK
Kelompok-kelompok
di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja dibiarkan
terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi formal. Kendati
begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan organisasi
informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di dalam
organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan dengan
norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal organisasi.
Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan informal.
1.
Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun
selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang ditandai
untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses organisasi menimbulkan
formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda. Khususnya ada dua tipe
kelompok formal, diantaranya :
·
Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando
ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung
kepada seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara manajer departemen
dengan supervisor, atau antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan
kelompok komado.
·
Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok tugas terdiri
dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau
proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para karyawan administrasi dalam perusahaan
asuransi pada waktu orang mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang
harus dilaksanakan.
2.
Kelompok Informal
Kelompok informal
adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja untuk
memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak
muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang
mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:
·
Kelompok Kepentingan (Interest
Group)
Orang yang mungkin
tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang sama,
mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama
– sama bergabung dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi
manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang
mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari kelompok kepentingan.
Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan dengan
tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap kelompok.
·
Kelompok Persahabatan (Friendship
Group)
Banyak kelompok
dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya usia,
kepercayaan politis, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini
seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai pada kegiatan
diluar pekerjaan.
Jika Pola gabungan karyawan
dicatat, maka akan segera menjadi jelas bahwa mereka termasuk dalam berbagai
macam kelompok yang sering bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua
klasifikassi kelompok yang luar : kelompok formal dan informal. Perbedaan
utama antara keduanya adalah bahwa kelompok formal ( kelompok komando dan kelompok
tugas) dibentuk oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai
tujuan, sedangkan kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok
persahabatan) adalah penting untuk keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka
memenuhi kebutuhan pokok akan berkelompok).
FUNGSI-FUNGSI
KELOMPOK
Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi
menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual.
Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang
kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh
siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau
pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana
sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang
didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan
kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan
persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan,
meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai
sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain,
pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi
keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.
CIRI-CIRI
UTAMA KELOMPOK
Penelitian
mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan
(empat) ciri kelompok yaitu :
1.
Terdapat dorongan (motif) yang sama pada
individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah
tujuan yang sama.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang
berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi
dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang
terlibat di dalamnya
3. Pembentukan dan penegasan strukutr
(organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan
kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha
pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang
yang termasuk ingroup serta
usaha-usaha dan orang outgroup.
4. Terjadinya penegasan dan peneguhan
norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok.
Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian
tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.
MANFAAT
KELOMPOK BAGI ORGANISASI
Banyak
manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar
satuan organisasi, antara lain:
1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi
anggotanya.
2. Kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3. Kelompok lebih baik daripada perorangan
dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4. Anggota kelompok dapat memperoleh
keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5. Kelompok dapat mengendalikan dan
mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam
kelompok
6. Kelompok membantu menangkis pengaruh –
pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7. Kelompok
adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak
dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai
tujuan.
SYARAT
PEMBENTUKAN KELOMPOK
Kumpulan
individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling
bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata
lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan
sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
·
Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi
melalui nama atau identitas lainya.
·
Adanya kesadaran kelompok sebagai
anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
·
Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan
tujuan atau sasaran.
·
Saling ketergantungan dalam upaya
pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
·
Saling interaksi, berkomunikasi untuk
bereaksi terhadap anggota lainnya.
· Merupakan satu kesatuan organisasi yang
tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.
0 comments:
Post a Comment